Banyak orang menganggap berlari maraton sebagai pencapaian penting dalam hidup, khususnya bagi yang ingin membuktikan kekuatan fisik dan mental. Namun, tidak semua yang tertarik memiliki pengalaman berlari, apalagi dalam jarak jauh. Beberapa bahkan mendaftar maraton tanpa pernah melakukan latihan lari sebelumnya, hanya berbekal semangat dan tekad. Hal ini menimbulkan pertanyaan penting apakah aman dan realistis bagi pemula yang belum pernah berlari sama sekali untuk langsung ikut maraton? Beberapa orang melihat lari maraton sebagai prestasi besar dalam hidup, terutama bagi mereka yang ingin membuktikan kemampuan fisik dan mental. Namun, tidak semua yang tertarik memiliki pengalaman berlari, terlebih dalam jarak jauh. Ada yang mendaftar maraton tanpa pernah berlatih lari sebelumnya, hanya dengan tekad dan antusiasme. Ini memunculkan pertanyaan serius apakah aman dan layak bagi pemula yang belum pernah lari sama sekali untuk langsung mengikuti maraton? Lari maraton sering dianggap sebagai pencapaian penting dalam kehidupan seseorang, terutama bagi yang ingin menunjukkan ketangguhan fisik dan mental. Namun, tidak semua yang tertarik memiliki pengalaman berlari, apalagi dalam jarak jauh. Banyak yang mendaftar maraton tanpa pernah berlatih lari sebelumnya, hanya bermodalkan semangat dan tekad. Pertanyaan muncul: apakah aman dan mungkin bagi pemula yang belum pernah lari sama sekali untuk langsung mengikuti maraton?
Lari maraton memang terlihat sebagai tantangan yang menarik, namun tantangan ini juga memiliki risiko jika tidak dipersiapkan dengan tepat. Tubuh dan jantung harus mampu bekerja dalam jangka waktu yang panjang, dan hal ini tidak cukup hanya mengandalkan semangat saja. Untuk mengatasi kekhawatiran yang wajar tersebut, berikut lima hal penting yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk ikut maraton tanpa pengalaman lari sebelumnya.
1. Tubuh perlu mengalami penyesuaian secara bertahap
Tubuh manusia dirancang untuk beraktivitas, namun tidak semua orang siap langsung menghadapi tantangan fisik yang berat. Jarak 42 kilometer bukanlah angka yang mudah karena tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi agar mampu menempuhnya tanpa mengalami cedera. Otot, sendi, dan sistem peredaran darah perlu dilatih secara bertahap agar mampu menahan beban yang semakin meningkat.
Jika kamu belum pernah berlari, ikut maraton secara langsung justru berisiko menyebabkan cedera parah, seperti radang sendi, cedera otot, atau gangguan jantung ringan. Latihan bertahap tidak hanya terkait dengan daya tahan, tetapi juga membantu tubuh terbiasa dengan gerakan yang tepat. Tanpa penyesuaian, tubuh bisa mengalami kesulitan sejak kilometer pertama.
2. Pikiran juga perlu siap menghadapi tekanan psikologis
Lari maraton tidak hanya membutuhkan kekuatan tubuh, tetapi juga ketahanan pikiran. Ketika badan mulai lelah, pikiran menjadi penentu apakah kamu mampu terus berlari atau justru berhenti. Hal ini tidak bisa didapat secara instan tanpa melalui pengalaman.
Tanpa latihan, kamu belum terbiasa menghadapi rasa sakit, kelelahan berkepanjangan, atau keinginan untuk berhenti di tengah jalan. Latihan tidak hanya membentuk otot, tetapi juga memperkuat kepercayaan diri serta cara mengelola emosi saat berlari. Jika pikiran belum siap, lari maraton bisa terasa lebih menyiksa daripada memberikan kebanggaan.
3. Kesehatan perlu dijaga dengan baik sebelum mengikuti lari maraton
Sebelum mengikuti lomba lari maraton, seseorang harus terlebih dahulu memahami kondisi kesehatannya. Pemeriksaan jantung, tekanan darah, dan kadar hemoglobin penting untuk mengetahui apakah tubuh benar-benar siap berlari jarak jauh. Ini bukanlah kekhawatiran berlebihan, melainkan tindakan yang bijaksana.
Bagi pemula yang belum pernah berlari, kondisi tubuh mungkin terlihat sehat dari luar namun bisa menyimpan risiko yang tidak terlihat. Mengabaikan pemeriksaan ini dapat menimbulkan dampak negatif, terutama ketika tubuh mengalami tekanan fisik yang berat dalam jangka waktu lama. Berlari maraton seharusnya memberikan kegembiraan, bukan menjadi awal dari masalah kesehatan yang lebih parah.
4. Program latihan maraton dapat dimulai meskipun dari awal
Berita baiknya, mengikuti maraton bukanlah hal yang mustahil meskipun Anda belum pernah berlari sebelumnya. Berikan waktu yang cukup untuk membangun dasar kebugaran dari awal. Program latihan dasar yang menggabungkan jalan cepat dan lari ringan dapat dimulai paling tidak enam bulan sebelum hari pelaksanaan. Kunci utamanya adalah konsistensi serta pemahaman terhadap ritme tubuh.
Jangan terjebak pada kecepatan atau target waktu di awal lari maraton. Fokuslah hanya pada membentuk kebiasaan berlari beberapa kali dalam seminggu dengan durasi yang meningkat secara bertahap. Dengan pendekatan ini, tubuh akan belajar mengatur energi, memperbaiki postur, dan membangun daya tahan secara perlahan.
5. Tujuan berpartisipasi dalam lari maraton perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh seseorang
Tidak semua orang mengikuti lari maraton demi mencapai waktu terbaik atau mengalahkan peserta lain. Banyak juga yang berlari sebagai bentuk simbolis atau pencapaian pribadi. Jika kamu pemula yang belum pernah berlari, penting untuk jujur pada diri sendiri mengenai tujuan mengikuti kompetisi ini.
Mengurangi harapan dapat membantu menjaga semangat tetap masuk akal. Kamu tidak perlu memaksakan diri mencapai garis akhir jika tubuh sudah tidak mampu. Mengikuti lari maraton tetap memiliki makna meskipun kamu hanya menyelesaikan separuh jarak atau berhenti di tengah jalan. Kamu bisa menikmati prosesnya tanpa merusak kondisi tubuh sendiri.
Jadi, apakah diperbolehkan mengikuti maraton meskipun belum pernah berlari sama sekali? Secara teknis, mungkin bisa. Namun secara realistis dan aman, ada banyak hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan latihan bertahap, persiapan mental, serta pemahaman terhadap kondisi tubuh, kamu dapat membangun dasar yang kuat untuk menghadapi maraton dengan lebih cerdas dan aman.
Referensi
“Full Marathon Training Guide”. Buxton Water. Diakses Oktober 2025.
Cara Menyiapkan Diri untuk Maraton Ketika Anda Belum Pernah Berlari SebelumnyaSelf. Diakses Oktober 2025.
Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Kamu Siap untuk Berlari Maraton?Runkeeper. Diakses Oktober 2025.
Mulai Dari Sofa Hingga Maraton dengan Rencana Latihan IniWomen’s Running. Diakses Oktober 2025.
Pelatihan untuk Maraton Pertama AndaREI. Diakses Oktober 2025.
Tantang Maraton Dibawah 4 Jam, Bisa Dilakukan Jika Tahu Caranya! Penelitian: Pelari Ultra Maraton Memiliki Risiko Lebih Tinggi Terkena Kanker Usus Cara Menghindari Cidera Saat Berlatih Maraton






