Banyak pengendara sepeda motor sering kali meletakkan helm di atas jok atau spion saat memarkir kendaraan di bawah sinar matahari. Tindakan ini dianggap mudah dan tidak merepotkan karena tidak perlu membawa helm masuk ke dalam ruangan. Namun, di balik kenyamanannya, terdapat risiko yang jarang diketahui. Helm yang terkena panas matahari secara terus-menerus dapat mengalami kerusakan, baik secara fisik maupun fungsional. Dalam jangka waktu yang lama, hal ini bisa mengurangi kemampuan helm untuk melindungi kepala ketika terjadi tabrakan.
Helm bukan sekadar pelindung kepala biasa, tetapi alat keselamatan dengan struktur yang rumit. Di dalamnya terdapat lapisan busa pelindung, bahan perekat, serta visor yang dirancang untuk berfungsi optimal pada suhu normal. Jika dibiarkan terkena sinar matahari langsung, khususnya dalam jangka waktu yang lama, suhu di permukaan helm dapat mencapai lebih dari 60 derajat Celcius. Suhu tinggi ini bisa mengurangi kualitas bahan helm, membuatnya menjadi lebih rapuh dan kurang aman digunakan.
1. Lapisan busa dan lem di dalam helm dapat mengalami kerusakan
Bagian dalam helm terdiri dari bantalan pelindung (EPS foam) yang berfungsi menyerap benturan. Bahan ini sangat rentan terhadap panas. Jika helm dibiarkan terlalu lama terkena sinar matahari, struktur busa bisa mengembang atau menjadi keras secara tidak merata. Akibatnya, kemampuan busa dalam menyerap benturan berkurang signifikan. Pada kecelakaan, helm yang telah rusak akibat panas mungkin tidak lagi dapat melindungi kepala dengan baik.
Selain itu, panas juga bisa mengurangi daya lekat yang menghubungkan bagian-bagian helm, seperti lapisan busa dan kain pelapis. Jika lem mulai kering atau mencair, bagian dalam helm dapat terlepas atau bergeser dari posisinya. Kondisi ini menyebabkan helm terasa lebih longgar dan tidak nyaman saat dipakai. Bahkan, dalam beberapa kasus, kain pelapis bagian dalam bisa mengelupas lebih cepat dari usia normalnya.
2. Pelindung mata dan cat helm cepat memudar atau retak
Sinar matahari tidak hanya merusak bagian dalam helm, tetapi juga mempercepat kerusakan pada lapisan luar. Paparan sinar ultraviolet (UV) dalam jangka panjang dapat menyebabkan cat helm mengelupas, berubah warna menjadi kuning, atau retak halus. Untuk helm dengan warna gelap, dampak panas lebih besar karena warna gelap menyerap lebih banyak cahaya matahari. Akibatnya, permukaan helm bisa terasa sangat panas saat disentuh dan merusak lapisan pelindung cat.
Visor atau kaca helm juga bisa mengalami gangguan. Bahan visor yang biasanya terbuat dari plastik polikarbonat dapat melengkung atau berubah bentuk jika terus-menerus terpapar suhu tinggi. Keadaan ini dapat menyebabkan visor sulit dibuka-tutup secara lancar, atau bahkan menyebabkan distorsi penglihatan saat berkendara. Jika sudah demikian, pengemudi mungkin tidak menyadari perubahan kecil tersebut, padahal bisa menimbulkan risiko besar saat berkendara dengan kecepatan tinggi. Visor atau kaca helm juga bisa terganggu. Material visor yang umumnya terbuat dari plastik polikarbonat dapat melengkung atau berubah bentuk bila terkena panas dalam jangka waktu lama. Kondisi ini dapat membuat visor sulit digunakan secara normal, atau bahkan menyebabkan gangguan pada penglihatan saat berkendara. Jika hal ini terjadi, pengemudi mungkin tidak menyadari adanya perubahan kecil, meskipun bisa berpotensi membahayakan saat berkendara pada kecepatan tinggi. Visor atau kaca helm juga bisa mengalami kerusakan. Bahan visor yang biasanya terbuat dari plastik polikarbonat dapat melengkung atau berubah bentuk jika terpapar suhu tinggi secara terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan visor sulit dibuka dan ditutup dengan lancar, atau bahkan menyebabkan distorsi pandangan saat berkendara. Jika kondisi ini terjadi, pengemudi mungkin tidak menyadari perubahan kecil, padahal bisa berisiko besar saat berkendara dengan kecepatan tinggi.
3. Cara menyimpan helm dengan aman saat sedang memarkir kendaraan
Untuk mencegah kerusakan akibat panas, sebaiknya hindari meletakkan helm di atas jok atau spion motor yang terkena sinar matahari langsung. Lebih baik menyimpan helm di tempat yang teduh, seperti digantung di bagian dalam kendaraan dengan penutup atau disimpan di bagasi jika memungkinkan. Jika tidak tersedia tempat teduh, gunakan kain penutup helm atau sarung helm khusus agar tidak terpapar sinar UV secara langsung.
Selain itu, sebaiknya hindari meletakkan helm di permukaan logam seperti tangki atau stang motor, karena panas dari logam dapat mempercepat kenaikan suhu di dalam helm. Setelah berkendara pada siang hari, biarkan helm terkena angin di tempat yang sejuk sebelum menyimpannya. Dengan perawatan sederhana ini, umur helm akan lebih lama, penampilannya tetap terjaga, dan yang paling penting — fungsinya sebagai pelindung kepala tetap optimal.
Helm Fullface Vs Helm Half Face: Yang Lebih Nyaman untuk Penggunaan Harian?






