Ringkasan Berita:
- Tai Tzu-ying berhasil memperoleh berbagai gelar sebelum akhirnya mengambil keputusan untuk pensiun atau mengakhiri karier bermain bulu tangkis.
- Dimulai dari All England hingga medali Olimpiade, ia berhasil meraihnya.
- Hingga kini, Tai Tzu-ying tetap menjadi atlet tunggal putri yang memiliki rekor sebagai pemegang peringkat satu dunia dengan masa jabatan terlama.
AdinJavaBerbagai penghargaan berhasil diperoleh atlet bulu tangkis tunggal putri Taiwan, Tai Tzu-ying, sebelum mengambil keputusan untuk pensiun atau berhenti bermain.
Tai Tzu-ying secara resmi mengumumkan pensiun dari dunia bulu tangkis melalui akun Instagram pribadinya.@tai_tzuying, Jumat (7/11/2025) malam waktu Indonesia barat.
Sebelum memutuskan untuk pensiun, Tai Tzu-ying mengalami masalah cedera lutut yang dirasakannya sepanjang tahun 2024.
“Bab yang menakjubkan telah selesai. Terima kasih,bulu tangkis, untuk segala sesuatu yang telah kau berikan kepadaku.”
Tahun lalu merupakan masa paling berat dalam perjalanan karier saya. Sebelum Olimpiade, saya tidak yakin apakah cedera pada kakiku akan memungkinkan saya untuk berlaga, namun saya memberikan yang terbaik. Orang lain tidak menyerah kepada saya, jadi saya juga tidak boleh menyerah pada diri sendiri.
Pada akhirnya, luka yang kudapat membuatku harus meninggalkan lapangan. Aku tidak bisa menyelesaikan karier sesuai dengan harapanku, dan membutuhkan waktu bagiku untuk menerima kenyataan ini.
Setelah menjalani prosedur bedah dan pemulihan yang lama pada kedua kaki, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung proses pemulihan saya.
Saya belum menentukan apa yang akan saya lakukan berikutnya, namun untuk saat ini, saya akan menikmati hidup tanpa adanya alarm.
Sekali lagi terima kasih kepada semua yang telah ikut serta dalam perjalanan saya. Masa kejayaan Tai Tzu-ying (TTY) telah berakhir, namun semoga semangat TTY selalu menyertai kalian. tulis Tai Tzu-ying.
Mengenai Tai Tzu-ying, dia adalah atlet yang lahir pada 20 Juni 1994.
Turnamen internasional pertama yang diikuti oleh Tai Tzu-ying adalah Vietnam International Challenge 2007, tetapi pada saat itu ia tersingkir di babak kualifikasi dan tidak mampu masuk ke dalam 32 besar.
Setelah itu, Tai Tzu-ying aktif berpartisipasi dalam kompetisi hingga akhirnya berhasil memenangkan gelar pertamanya di turnamen US Open 2011 yang pada masa itu termasuk dalam kalender turnamen BWF Grand Prix.
Pada masa itu, BWF masih membagi kompetisi bulu tangkis ke dalam delapan kategori, khususnya pada tahun 2007 hingga 2017.
Dimulai dari yang paling bergengsi adalah Turnamen BWF (Piala Thomas, Piala Uber, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, dan Olimpiade), kemudian di bawahnya terdapat Super Series Premier, Super Series, Grand Prix Gold, Grand Prix, International Challenge, International Series, serta Future Series.
Dalam kurun waktu 2007 hingga 2017, Tai Tzu-ying mampu meraih berbagai gelar juara.
Turnamen yang paling bergengsi adalah Dubai World Superseries Finals 2014 dan 2016, serta All England 2017.
Selanjutnya dari tahun 2018 hingga saat ini, BWF telah mengeluarkan format terbaru yang hanya terdiri dari tiga tingkatan.
Dimulai dari Grade 1, terdapat Piala Thomas, Piala Uber, Piala Sudirman, Kejuaraan Dunia, serta Olimpiade.
Kemudian Grade 2 mencakup BWF World Tour Super 100 hingga Super 1000.
Selanjutnya, Grade 3 mencakup International Challenge, International Series, dan Future Series.
Dalam format yang baru, Tai Tzu-ying berhasil mengumpulkan total 17 gelar juara, mulai dari Super 300, Super 500, Super 750, hingga Super 1000.
Terdapat All England 2018, BWF World Tour Finals 2020, serta Indonesia Open 2022.
Bersamaan dengan jumlah gelar juara yang ia peroleh, jelas berdampak pada peringkat dunia Tai Tzu-ying.
Sampai saat ini, Tai Tzu-ying masih menjadi atlet tunggal putri yang memiliki rekor terlama sebagai pemegang peringkat satu dunia.
Tai Tzu-ying tercatat sebagai pemain peringkat pertama dunia selama 214 minggu, mulai tanggal 2 Desember 2016 hingga 25 Juli 2018.
Tai Tzu-ying berada di atas Li Xuerui (Cina: 124 minggu), Wang Yihan (Cina: 116 minggu), Carolina Marín (Spanyol: 66 minggu), dan An Se-young (Korea Selatan: 60 minggu).
Untuk informasi yang lebih lengkap, berikut adalah daftar gelar Tai Tzu-ying dalam berbagai turnamen.
BWF Grand Prix (3 gelar juara)US Open 2011
Chinese Taipei Open 2012
Chinese Taipei Open 2016
BWF Superseries (12 gelar)Japan Open 2012
Malaysia Open 2013
Hong Kong Open 2014
Final Kejuaraan Dunia Superseries Dubai 2014
Indonesia Open 2016
Hong Kong Open 2016
Finals Kejuaraan Dunia Superseries Dubai 2016
All England 2017
Malaysia Open 2017
Singapore Open 2017
French Open 2017
Hong Kong Open 2017
BWF World Tour (17 gelar)Indonesia Masters 2018
All England 2018
Malaysia Open 2018
Indonesia Open 2018
Chinese Taipei Open 2018
Denmark Open 2018
Malaysia Open 2019
Singapore Open 2019
Denmark Open 2019
All England 2020
Finals BWF World Tour 2020
Thailand Open 2022
Indonesia Open 2022
Taipei Open 2022
Taipei Open 2023
BWF World Tour Final 2023
India Open 2024
Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Medali perunggu 2015
Medali emas 2017
Medali emas 2018
Medali emas 2023
Kejuaraan Dunia BWF
Medali perak 2021
Medali perunggu 2022
Asian GamesMedali perunggu 2014
Medali emas 2018
Olimpiade
Medali perak dari Olimpiade Tokyo 2020
(AdinJava/Isnaini)






