Mengapa Kereta Api Tidak Punya Sabuk Pengaman

- Penulis

Selasa, 2 Desember 2025 - 21:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penumpang diwajibkan memakai sabuk pengamanBaik saat mengemudi maupun menjadi penumpang mobil. Demikian pula bagi para wisatawan yang melakukan perjalanan dengan pesawat, awak kabin akan meminta untuk menggunakan sabuk pengaman. Bus dan minibus juga menyediakan sabuk pengaman yang telah terbukti mampu menyelamatkan nyawa dalam kecelakaan.

Namun, satu jenis transportasi yang jarang memiliki sabuk pengaman adalah kereta api. Hal ini terasa mengejutkan mengingat kecepatan maksimum kereta di Inggris mencapai 299 kilometer per jam, seperti yang dicapai oleh Eurostar di jalur HS1. Di area lain, kecepatannya dibatasi hingga 201 kilometer per jam.

Meskipun lebih cepat dibandingkan mobil dan bus, penumpang kereta biasanya tidak menemukan sabuk pengaman di kursi mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penjelasan ahli keselamatan transportasi

Dilansir dari Reader’s Digestpada 8 November 2025, ahli keselamatan transportasi Thomas Barth mengungkap alasan di balik ketidakhadiran sabuk pengaman dikereta api.

“Jawaban dasarnya adalah bahwa sabuk pengaman tidak diperlukan kecuali dalam situasi yang sangat jarang terjadi,” kata Barth, yang juga pernah menjadi penyidik faktor kelangsungan hidup di National Transportation Safety Board.

Menurutnya, tingkat risiko kecelakaan di kereta lebih kecil karena lingkungan yang terkontrol. Kereta berjalan di jalur tetap dengan pengawasan yang profesional, sehingga lebih aman dibandingkan mobil atau pesawat yang lebih rentan terhadap kondisi tak terduga.

“Lingkungan tersebut sangat aman hingga risikonya dianggap wajar tanpa perlu rasa tidak nyaman dari sabuk pengaman,” katanya.

Perbedaan dampak tabrakan

Barth juga menyoroti perbedaan dampak yang terjadi saat terjadi tabrakan antara mobil dan kereta. Ketika mobil tiba-tiba berhenti setelah menabrak dinding, gaya benturan yang terjadi sangat besar. Sebaliknya, kereta yang memiliki berat dan ukuran yang besar menghasilkan gaya benturan yang lebih kecil ketika menabrak benda yang ringan.

Baca Juga  Roy Suryo Dikecam Usai Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi

“Namun, pada kejadian tabrakan depan antara dua kereta, gaya dampak yang besar dapat terjadi, meskipun kejadian seperti ini sangat jarang,” kata Barth.

Secara keseluruhan, kecelakaan yang melibatkan kereta api tergolong jarang jika dibandingkan dengan kecelakaan kendaraan bermotor empat roda.

Dikutip dari Daily Mail, berdasarkan data dari Rail Safety and Standards Board (RSSB), perjalanan kereta memiliki tingkat keamanan lebih dari 20 kali dibandingkan perjalanan mobil untuk jarak yang sama. Dibandingkan dengan perjalanan udara, data menunjukkan sekitar 20 kematian per miliar perjalanan kereta, sedangkan untuk penerbangan mencapai 117 kematian per miliar perjalanan, sesuai laporan The Telegraph. Namun, jika diukur per miliar kilometer, angka kematian kereta adalah 0,6, sedikit lebih tinggi dari 0,5 untuk penerbangan.

Perjalanan dengan kereta api tergolong aman

Salah satu alasan mengapa kereta api lebih aman, bahkan tanpa sabuk pengaman, adalah desain interior yang baik. “Kereta api harus memenuhi berbagai aturan keselamatan,” ujar Barth dilansir dari Readers Digest. Salah satu aturan tersebut adalah Title 49 CFR Bagian 238.233, yang diterapkan pada tahun 1999. Aturan ini secara dasar menjamin bahwa interior kereta dibuat lebih aman melalui bentuk dan posisi kursi serta pagar yang tepat, yang terkadang membuat kebutuhan akan bantalan tambahan menjadi tidak diperlukan.

Perancang perlu menyeimbangkan desain dengan persyaratan lain. Barth memberikan contoh, misalnya, gerbong kereta bawah tanah juga harus sangat kuat dan tahan terhadap kerusakan, dibandingkan dengan kereta jarak jauh. Karena tTidak ada jenis transportasi yang benar-benar sempurna aman, namun desain dan aturan yang telah dibuat untuk berbagai bentuk transportasi bertujuan untuk meminimalkan risiko hingga tingkat yang bisa diterima.

Baca Juga  Suzuki Perkenalkan Satria Pro: Penantang Tangguh di Kelas Underbone
Putri Az Zahra Suherman berkontribusi dalam penyusunan artikel ini.

Berita Terkait

Kenaikan Gaji Pensiun PNS Tahun 2024, Taspen Bantah Info November 2025
Kucing Bisa Alami Demensia! 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai
Ban Lebih Lebar: Manfaat dan Risikonya
Jawa Timur Juara Nusantaraya di ICCF 2025, Buktikan Kepemimpinan Ekonomi Kreatif Nasional
Kasus Perundungan di Sekolah yang Berujung Bencana
4 Teh Pemecah Kolesterol
Jika Tidak Bisa Lakukan 8 Hal Ini, Anda Mungkin Tua Lebih Cepat, Kata Psikologi
Lava Agni 4 Dikabarkan Punya Pengisian Cepat 45W, Kompetitor Harus Waspada!

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:20 WIB

Jelang Nataru, Satlantas Polres Cimahi Ajak Wajib Pajak Samsat Cimareme Tertib Berlalu Lintas

Kamis, 18 Desember 2025 - 07:27 WIB

Samsat Cimareme Kian Ramah, Petugas Samsat Dampingi Warga Urus Administrasi Kendaraan

Rabu, 17 Desember 2025 - 06:54 WIB

Samsat Cimareme Sampaikan Kepada Wajib Pajak Pentingnya Kepatuhan Membayar Pajak Kendaraan Bermotor

Selasa, 16 Desember 2025 - 07:37 WIB

Polantas Menyapa Hadir Di Samsat Cimareme, Padalarang Sosialisasikan Pelayanan Ramah, Responsif, dan Transparan

Senin, 15 Desember 2025 - 06:25 WIB

Polantas Menyapa di Samsat Cimahi, Tingkatkan Edukasi dan Transparansi Pajak Kendaraan

Jumat, 12 Desember 2025 - 08:44 WIB

Komitmen Samsat Cimareme Layani Warga Lebih Cepat dan Transparan

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:44 WIB

Kabar Terakhir Rani Juliani Pasca Kasus Antasari Azhar, Hilang Misterius, Rumah Rata dengan Tanah

Rabu, 10 Desember 2025 - 15:43 WIB

Pemain Bintang Voli Timnas Indonesia Tak Hadir di SEA Games 2025 Thailand

Berita Terbaru