Penumpang diwajibkan memakai sabuk pengamanBaik saat mengemudi maupun menjadi penumpang mobil. Demikian pula bagi para wisatawan yang melakukan perjalanan dengan pesawat, awak kabin akan meminta untuk menggunakan sabuk pengaman. Bus dan minibus juga menyediakan sabuk pengaman yang telah terbukti mampu menyelamatkan nyawa dalam kecelakaan.
Namun, satu jenis transportasi yang jarang memiliki sabuk pengaman adalah kereta api. Hal ini terasa mengejutkan mengingat kecepatan maksimum kereta di Inggris mencapai 299 kilometer per jam, seperti yang dicapai oleh Eurostar di jalur HS1. Di area lain, kecepatannya dibatasi hingga 201 kilometer per jam.
Meskipun lebih cepat dibandingkan mobil dan bus, penumpang kereta biasanya tidak menemukan sabuk pengaman di kursi mereka.
Penjelasan ahli keselamatan transportasi
Dilansir dari Reader’s Digestpada 8 November 2025, ahli keselamatan transportasi Thomas Barth mengungkap alasan di balik ketidakhadiran sabuk pengaman dikereta api.
“Jawaban dasarnya adalah bahwa sabuk pengaman tidak diperlukan kecuali dalam situasi yang sangat jarang terjadi,” kata Barth, yang juga pernah menjadi penyidik faktor kelangsungan hidup di National Transportation Safety Board.
Menurutnya, tingkat risiko kecelakaan di kereta lebih kecil karena lingkungan yang terkontrol. Kereta berjalan di jalur tetap dengan pengawasan yang profesional, sehingga lebih aman dibandingkan mobil atau pesawat yang lebih rentan terhadap kondisi tak terduga.
“Lingkungan tersebut sangat aman hingga risikonya dianggap wajar tanpa perlu rasa tidak nyaman dari sabuk pengaman,” katanya.
Perbedaan dampak tabrakan
Barth juga menyoroti perbedaan dampak yang terjadi saat terjadi tabrakan antara mobil dan kereta. Ketika mobil tiba-tiba berhenti setelah menabrak dinding, gaya benturan yang terjadi sangat besar. Sebaliknya, kereta yang memiliki berat dan ukuran yang besar menghasilkan gaya benturan yang lebih kecil ketika menabrak benda yang ringan.
“Namun, pada kejadian tabrakan depan antara dua kereta, gaya dampak yang besar dapat terjadi, meskipun kejadian seperti ini sangat jarang,” kata Barth.
Secara keseluruhan, kecelakaan yang melibatkan kereta api tergolong jarang jika dibandingkan dengan kecelakaan kendaraan bermotor empat roda.
Dikutip dari Daily Mail, berdasarkan data dari Rail Safety and Standards Board (RSSB), perjalanan kereta memiliki tingkat keamanan lebih dari 20 kali dibandingkan perjalanan mobil untuk jarak yang sama. Dibandingkan dengan perjalanan udara, data menunjukkan sekitar 20 kematian per miliar perjalanan kereta, sedangkan untuk penerbangan mencapai 117 kematian per miliar perjalanan, sesuai laporan The Telegraph. Namun, jika diukur per miliar kilometer, angka kematian kereta adalah 0,6, sedikit lebih tinggi dari 0,5 untuk penerbangan.
Perjalanan dengan kereta api tergolong aman
Salah satu alasan mengapa kereta api lebih aman, bahkan tanpa sabuk pengaman, adalah desain interior yang baik. “Kereta api harus memenuhi berbagai aturan keselamatan,” ujar Barth dilansir dari Readers Digest. Salah satu aturan tersebut adalah Title 49 CFR Bagian 238.233, yang diterapkan pada tahun 1999. Aturan ini secara dasar menjamin bahwa interior kereta dibuat lebih aman melalui bentuk dan posisi kursi serta pagar yang tepat, yang terkadang membuat kebutuhan akan bantalan tambahan menjadi tidak diperlukan.
Perancang perlu menyeimbangkan desain dengan persyaratan lain. Barth memberikan contoh, misalnya, gerbong kereta bawah tanah juga harus sangat kuat dan tahan terhadap kerusakan, dibandingkan dengan kereta jarak jauh. Karena tTidak ada jenis transportasi yang benar-benar sempurna aman, namun desain dan aturan yang telah dibuat untuk berbagai bentuk transportasi bertujuan untuk meminimalkan risiko hingga tingkat yang bisa diterima.






