WARTA PONTIANAK – Polres Sambas bekerja sama dengan warga melaksanakan panen jagung pada kuartal IV di lahan seluas 5 hektar Dusun Cermai, Desa Sungai Baru, Kecamatan Teluk Keramat, Sambas, Jumat 7 November 2025 sore, sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan.
Panen jagung ini dihadiri oleh Kapolres Sambas AKBP Wahyu Jati Wibowo, Wakil Kapolres Kompol Hoerrudin, PJU Polres Sambas, Polsek Teluk Keramat, pemilik lahan Efra, kelompok tani, pemerintah kecamatan, serta tamu undangan lainnya.
Kepala Kepolisian Resor Sambas, AKBP Wahyu Jati Wibowo, menyatakan bahwa panen jagung di Desa Sungai Baru, Kecamatan Teluk Keramat, merupakan hasil kolaborasi yang baik antara Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polres Sambas, para petani, masyarakat, kecamatan, serta Dinas Pertanian.
“Alhamdulillah, 5 hektare lahan berhasil dipanen dengan lancar. Capaian ini berkat kolaborasi seluruh pihak yang terus berupaya memberikan dukungan dan semangat kepada masyarakat agar ikut mendukung program ketahanan pangan,” ujar Kapolres Sambas.
Kepala Kepolisian Resor Sambas menjelaskan bahwa Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri, khususnya di Polres Sambas, terus berupaya mendorong dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk mendukung program ketahanan pangan, khususnya komoditas jagung.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan wujud dukungan terhadap cadangan jagung nasional yang ada di Bulog.
“Kami juga telah menyampaikan kepada para petani bahwa hasil panen jagung ini akan disalurkan ke Bulog sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam menjaga ketersediaan cadangan jagung nasional,” katanya.
Kepala Kepolisian Resor Sambas juga memberikan apresiasi terhadap usaha keras para petani serta seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan panen jagung ini.
“Kami akan terus memberikan dukungan dan semangat kepada masyarakat agar meningkatkan produksi jagung serta memastikan keberhasilan program ketahanan pangan,” ujarnya.
Sementara Wakil Kepala Polres Sambas, Kompol Hoerrudin, menambahkan bahwa panen raya kuartal IV ini merupakan tindakan nyata dalam mendukung program ketahanan pangan Presiden RI. Ia berharap Sambas tidak hanya menjadi lumbung pangan beras, tetapi juga jagung.
“Bulog siap membeli jagung hasil panen dengan harga Rp 5.500 per kilogram, asalkan kadar airnya berada di kisaran 18-20 persen, sesuai ketentuan Inpres yang berlaku,” tambahnya.
Pemilik lahan serta anggota Kelompok Tani Janur Kuning, Erfa menyampaikan bahwa penanaman jagung di lahan miliknya nyaris gagal akibat kendala keterbatasan dan kelebihan air.
“Alhamdulillah, dari total lahan seluas 5 hektar yang tumbuh dengan baik, hasil panen di lahan berukuran 50 x 30 meter mencapai 1 ton dengan kadar air sebesar 15 persen,” katanya.
Erfa mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah memberikan bimbingan kepada kelompoknya dalam menanam jagung hingga berhasil memetik hasil panen pada kuartal IV.
“Terima kasih kepada pak polisi yang telah mendukung kami dalam menanam jagung seluas 5 hektar ini. Program ini sangat luar biasa, karena pasti akan meningkatkan perekonomian kita,” katanya.
Kepala Desa Teluk Keramat, Budi Iswanto, mengapresiasi keberhasilan penanaman jagung di lahan seluas 5 hektare. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pihak kepolisian yang memberikan dukungan terhadap ketahanan pangan.
Salah satu metode untuk mendekatkan diri kepada masyarakat adalah dengan berpartisipasi dalam sektor pertanian, demikian ujarnya.
Budi menyampaikan bahwa 25 desa di Kecamatan Teluk Keramat telah menanam jagung di lahan seluas 1 hektar per desa. “Bulog siap menerima hasil panen, hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi,” tambahnya. ***






