AdinJava– Jika menjadi tim auditor, menurut pendapat Anda, apa risiko kesalahan saji material dari industri ritel tersebut dan jelaskan asersi yang terkena dampak dalam kasus tersebut?
Soal di atas sebenarnya masih kurang lengkap. Oleh karena itu, artikel ini akan menampilkan bentuk lengkap dari soal tersebut beserta referensi jawabannya secara lebih detail agar konteksnya dapat dipahami secara menyeluruh.
Namun perlu dipahami dan diketahui bahwa jawaban yang akan tercantum di sini tidak bersifat mutlak karena hanya berfungsi sebagai contoh dan acuan dalam memahami topik yang dibahas.
Setiap kondisi atau peristiwa bisa memerlukan pendekatan yang berbeda tergantung pada situasi dan analisis yang sesuai. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan mengambil atau menyalin jawaban secara langsung seperti yang tertulis di sini.
Soal Lengkap
Dick Smith memulai bisnisnya dengan layanan radio, kemudian berkembang ke produk elektronik menghadapi masalah keuangan. Manajemen terlalu banyak membeli stok, memilih produk yang dibeli, serta menanggung utang besar saat melakukan ekspansi.
Pada tahun 2016, perusahaan Dick Smith mengalami kebangkrutan. Selanjutnya, para kreditor mengajukan tuntutan terhadap manajemen eksekutif Dick Smith karena lebih fokus pada strategi pengembalian dana daripada memenuhi kebutuhan pelanggan.
Petugas audit juga terkena dampaknya. Banyak orang mempertanyakan apakah auditor bertanggung jawab atas kerugian yang dialami investor karena gagal mengenali tanda-tanda kebangkrutan.
Di Australia, persaingan di sektor ritel elektronik mendorong para pemasok untuk menawarkan pengembalian dana agar toko-toko retail mau menjual produk mereka atau memperkuat hubungan bisnis.
Terdapat dua jenis rebate, yaitu rebate scan dan rebate over and above (O&A). Perlakuan akuntansi berbeda antara kedua jenis rebate tersebut. Rebate scan mengurangi harga pembelian barang dagangan dan dicatat sebagai pengurang dari biaya pokok penjualan (COGS) ketika persediaan terjual. Sementara itu, rebate O&A secara alami merupakan bentuk promosi dan dicatat sebagai pendapatan pada bulan setelah negosiasi dilakukan, bukan pada bulan yang sama saat penjualan terjadi.
Karena Dick Smith menerapkan strategi rebate dan memilih pemasok yang menawarkan pengembalian dana, dibandingkan dengan analisis ekonomi yang menunjukkan bahwa permintaan dari pelanggan terhadap produk tersebut sangat sedikit. Perusahaan kemudian menjual kelebihan stok dengan diskon hingga 80% dan mengklasifikasikannya sebagai barang kadaluarsa sehingga nilai persediaan menjadi lebih rendah.
Jika menjadi tim auditor, menurut pendapat Anda apa saja risiko kesalahan saji material dari industri ritel dan jelaskan asersi yang terkena dampak dalam kasus tersebut?
Contoh Referensi Jawaban
Dalam kasus Dick Smith, risiko adanya kesalahan penyajian yang signifikan sangat besar karena strategi pengembalian dana dan pengelolaan stok yang tidak mencerminkan kondisi ekonomi yang sebenarnya. Sebagai auditor, terdapat beberapa risiko utama yang harus diperhatikan, khususnya berkaitan dengan pengakuan pendapatan dan penilaian stok.
Pertama, risiko kesalahan dalam pelaporan pendapatan (termasuk asersi kejadian dan pemotongan) dapat terjadi karena perusahaan mengakui rebates Over and Above (O&A) sebagai pendapatan pada bulan negosiasi, bukan pada periode penjualan yang sebenarnya. Hal ini berpotensi menyebabkan pengungkapan laba dan pendapatan yang terlalu tinggi, sehingga laporan keuangan tampak lebih baik daripada kondisi sebenarnya.
Kedua, risiko juga muncul dalam penilaian dan keberadaan persediaan (asesmen valuasi dan eksistensi). Manajemen membeli terlalu banyak barang meskipun permintaan rendah, sehingga menyebabkan persediaan menumpuk dan harus dijual dengan potongan besar. Jika penurunan nilai atau penyisihan untuk persediaan yang sudah usang tidak diakui secara tepat, maka nilai aset dan laba perusahaan akan disajikan lebih tinggi dari seharusnya.
Selain itu, terdapat potensi kesalahan dalam pernyataan kelengkapan karena kemungkinan adanya diskon yang belum dicatat atau dilaporkan secara tepat. Akuntan harus mengevaluasi apakah kebijakan akuntansi mengenai diskon sesuai dengan standar pelaporan keuangan (seperti AASB 102 dan AASB 15 di Australia).
Oleh karena itu, auditor perlu memperhatikan pemeriksaan pelaksanaan kebijakan akuntansi terkait rebate, pengujian nilai realisasi bersih persediaan, serta keabsahan pengakuan pendapatan, karena bidang-bidang tersebut paling rentan terhadap kesalahan material dan tindakan manipulasi dari pihak manajemen.






