Rojak Summit 2025 Dorong Ahli Tingkatkan Ekosistem Perawatan Mata di Indonesia

- Penulis

Senin, 8 Desember 2025 - 04:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PRESIDEN Direktur RocheIndonesia Sanaa Sayagh menyebutkan acara RocheRetinaPuncak 2025 diharapkan mampu memberikan solusi untuk mengurangi beban pasien dengangangguan penglihatanmasyarakat. Sayagh juga berharap para ahli retina dapat mengubah standar perawatan retina. “Dengan memfasilitasi diskusi mengenai data terbaru Faricimab, kami menegaskan komitmen untuk mengubah standar perawatan retina. “Kami berkomitmen untuk memberikan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi benar-benar mengurangi beban pasien dan memperkuat sistem layanan kesehatan,” katanya dalam pernyataan pers yang diterima Tempo pada 4 November 2025.

Sebelumnya, Roche Indonesia mengadakan “Roche Retina Summit 2025”. Acara ilmiah ini mengumpulkan para ahli retina di Indonesia bersama dengan pakar internasional untuk membahas perkembangan terbaru dalam pengobatan penyakit retina dengan fokus pada data klinis terkini tentang penanganan kondisi tersebut. Dalam acara ini, terdapat beberapa pencapaian ilmiah penting. Pertama adalah persetujuan indikasi baru Faricimab untuk Retinal Vein Occlusion (RVO). Keputusan ini diberikan setelah sebelumnya mendapatkan persetujuan untuk neovascular Age-related Macular Degeneration (nAMD) dan Diabetic Macular Edema (DME). RVO, yang juga dikenal sebagai “stroke mata”, merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di Asia.

Acara ini juga menjadi kesempatan untuk memperbarui data klinis terkait tiga indikasi penyakit yang menyebabkan kebutaan, yaitu Polypoidal Choroidal Vasculopathy (PCV), neovascular Age-related Macular Degenerative (nAMD), dan Diabetic Macular Edema (DME). Temuan ini menunjukkan bukti ilmiah yang kuat mengenai efektivitas Faricimab dalam memberikan hasil penglihatan yang bertahan lama serta mengurangi beban pengobatan bagi pasien di Asia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua Vitreo-Retina Service dan Chief Medical Director di JEC Eye Hospitals & Clinics Elvioza berbagi tentang hasil studi Salween yang dilakukan selama satu tahun dan telah dipublikasikan dalam Kongres Retina EU RETINA di Paris pada September 2025 lalu. “Studi Salween di Asia memberikan bukti kuat dalam mengatasi PCV, yaitu benjolan polip pada pembuluh darah di sekitar retina,” ujar dr. Elvioza. Dengan data terbaru ini, diharapkan pasien dapat mengalami perbaikan penglihatan dengan beban pengobatan yang lebih ringan karena tidak perlu sering ke rumah sakit. “Dalam Studi Salween ini, Faricimab mampu menghilangkan polip (regresi polip) sebesar 61 persen dan sekitar 83 persen interval injeksi bisa diperpanjang hingga tiga bulan atau lebih,” tambahnya.

Baca Juga  Profil Zanzabella: Aktris FTV yang Menarik Perhatian di Tengah Kontroversi Perceraian Hamish Daud dan Raisa

Kemitraan dalam Memperkuat Ekosistem dan Mempercepat Kemajuan Penanganan Penyakit Retina

Penyakit retina, seperti Degenerasi Makula terkait Usia (Age-related Macular Degeneration/AMD) dan Edema Makula Diabetik (Diabetic Macular Edema/DME), menjadi penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan di berbagai belahan dunia. Penyakit yang bersifat progresif ini tidak hanya mengurangi kualitas hidup penderita tetapi juga memberikan beban sosial-ekonomi yang besar. Masalah penglihatan menjadi isu penting di Indonesia, dengan diperkirakan sekitar 5 hingga 6 juta penduduk mengalami gangguan tersebut. Kementerian Kesehatan telah menetapkan tujuan untuk mengurangi gangguan penglihatan akibat retinopati diabetik (penyebab DME) sebesar 25 persen pada tahun 2030.

Rapat Retina Roche menyoroti temuan studi global terbaru yang menunjukkan efektivitas tinggi dan daya tahan yang lebih lama dari Faricimab. Data ini memperkuat potensi Faricimab dalam mengurangi beban pengobatan bagi pasien, dengan kemungkinan jeda pengobatan yang lebih panjang—hingga empat bulan sekali untuk lebih dari 60 persen pasien.

Menyampaikan perspektif global, Yuen Yew Sen menyoroti dampak besar Faricimab terhadap pasien RVO (“stroke mata”). “Pengobatan dini sangat krusial dalam kasus penyumbatan stroke mata,” ujar Yuen. “Mengabaikan pengobatan bisa menyebabkan kerusakan penglihatan yang tak terbalikkan, atau peningkatan penglihatan yang tidak maksimal meskipun pembengkakannya akhirnya membaik,” tambah spesialis bedah retina dari Universitas Nasional Uveitis Singapura.

Yuen memastikan bahwa hasil penelitian Faricimab dalam pengobatan RVO sesuai dengan temuan pada penyakit retina lainnya, “Faricimab yang saat ini telah disetujui untuk mengatasi stroke mata di Indonesia, terbukti efektif dalam memperbaiki penglihatan dan mengurangi pembengkakan di retina, serta berpotensi menurunkan frekuensi suntikan mata dalam jangka panjang,” tambahnya.

Rapat Retina Roche ditutup dengan komitmen bersama untuk terus mendorong kerja sama dan edukasi agar memperkuat ekosistem perawatan mata di Indonesia, sehingga pasien bisa mendapatkan akses ke diagnosis dini dan pengobatan inovatif yang mereka butuhkan. “Pengembangan di bidang kesehatan retina hanya bisa dicapai melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan,” kata Dokter Spesialis Mata Referano Agustiawan, sekaligus Ketua Umum INAVRS. “Kami mendukung kerja sama untuk menciptakan sistem layanan kesehatan retina yang tangguh di negara ini. Dengan begitu, kita dapat bersama-sama mengurangi beban kehilangan penglihatan akibat penyakit retina.” Rapat Retina Roche berakhir dengan kesepakatan bersama untuk terus mendorong kolaborasi dan pendidikan guna meningkatkan lingkungan perawatan mata di Indonesia, memastikan pasien memiliki akses ke diagnosis dini dan pengobatan mutakhir yang dibutuhkan. “Hanya melalui kerja sama antar pihak yang terlibat, kemajuan dalam bidang kesehatan retina dapat tercapai,” ujar Dokter Spesialis Mata Referano Agustiawan, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum INAVRS. “Kami mendukung adanya kolaborasi untuk membangun sistem layanan kesehatan retina yang kuat di tanah air. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama mengurangi beban kebutaan akibat penyakit retina.” Rapat Retina Roche ditutup dengan komitmen bersama untuk terus mendorong kolaborasi dan edukasi demi memperkuat ekosistem perawatan mata di Indonesia, sehingga pasien bisa mendapatkan diagnosis dini dan terapi modern yang mereka butuhkan. “Percepatan perkembangan di bidang kesehatan retina hanya bisa tercapai melalui kerja sama antar pemangku kepentingan,” kata Dokter Spesialis Mata Referano Agustiawan, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum INAVRS. “Kami mendukung kolaborasi untuk menciptakan sistem layanan kesehatan retina yang solid di negara ini. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama mengurangi beban kehilangan penglihatan akibat penyakit retina.”

Berita Terkait

Kenaikan Gaji Pensiun PNS Tahun 2024, Taspen Bantah Info November 2025
Kucing Bisa Alami Demensia! 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai
Ban Lebih Lebar: Manfaat dan Risikonya
Jawa Timur Juara Nusantaraya di ICCF 2025, Buktikan Kepemimpinan Ekonomi Kreatif Nasional
Kasus Perundungan di Sekolah yang Berujung Bencana
4 Teh Pemecah Kolesterol
Jika Tidak Bisa Lakukan 8 Hal Ini, Anda Mungkin Tua Lebih Cepat, Kata Psikologi
Lava Agni 4 Dikabarkan Punya Pengisian Cepat 45W, Kompetitor Harus Waspada!

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:20 WIB

Jelang Nataru, Satlantas Polres Cimahi Ajak Wajib Pajak Samsat Cimareme Tertib Berlalu Lintas

Kamis, 18 Desember 2025 - 07:27 WIB

Samsat Cimareme Kian Ramah, Petugas Samsat Dampingi Warga Urus Administrasi Kendaraan

Rabu, 17 Desember 2025 - 06:54 WIB

Samsat Cimareme Sampaikan Kepada Wajib Pajak Pentingnya Kepatuhan Membayar Pajak Kendaraan Bermotor

Selasa, 16 Desember 2025 - 07:37 WIB

Polantas Menyapa Hadir Di Samsat Cimareme, Padalarang Sosialisasikan Pelayanan Ramah, Responsif, dan Transparan

Senin, 15 Desember 2025 - 06:25 WIB

Polantas Menyapa di Samsat Cimahi, Tingkatkan Edukasi dan Transparansi Pajak Kendaraan

Jumat, 12 Desember 2025 - 08:44 WIB

Komitmen Samsat Cimareme Layani Warga Lebih Cepat dan Transparan

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:44 WIB

Kabar Terakhir Rani Juliani Pasca Kasus Antasari Azhar, Hilang Misterius, Rumah Rata dengan Tanah

Rabu, 10 Desember 2025 - 15:43 WIB

Pemain Bintang Voli Timnas Indonesia Tak Hadir di SEA Games 2025 Thailand

Berita Terbaru