Kucing Bisa Alami Demensia! 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai

- Penulis

Rabu, 10 Desember 2025 - 19:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tips – Siapa yang menyangka, kucing juga bisa mengalami penyakit demensia seperti manusia. Kondisi ini dikenal sebagaifeline cognitive dysfunction syndrome, yaitu penurunan kemampuan otak akibat proses penuaan. Umumnya ditandai dengan perubahan tingkah laku yang tidak dapat dijelaskan melalui kondisi medis lain.

Kemunduran kognitif ini ternyata sering dialami oleh kucing yang sudah tua. Lebih dari separuh kucing berusia 15 tahun menunjukkan gejala demensia, dan tanda-tandanya bisa muncul sejak usia tujuh tahun. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali tanda-tandanya sedini mungkin agar dapat memberikan perawatan terbaik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut delapan tanda-tanda penyakit demensia yang sebaiknya kamu perhatikan pada kucing.

1. Suara teriakan yang tidak biasa

Kucing yang mengalami penuaan bisa sering mengeong tanpa alasan jelas, khususnya pada malam hari. Terkadang suaranya terdengar lebih keras atau terkesan cemas. Keadaan ini bisa muncul karena kucing merasa bingung atau kesepian akibat gangguan fungsi otaknya. Jika perilaku ini terus berlangsung, sebaiknya perhatikan waktu dan kondisi saat ia mengeong agar dokter hewan dapat melakukan penilaian yang tepat.

2. Perubahan dalam interaksi dengan manusia

Kucing yang sebelumnya dingin bisa tiba-tiba menjadi manja, atau sebaliknya, kucing yang biasanya ramah bisa tiba-tiba menghindar. Pada banyak situasi, kucing yang mengalami demensia terlihat bingung atau bahkan tidak mengenali orang yang sudah dikenalnya. Terkadang, mereka juga lebih mudah marah atau takut ketika berinteraksi dengan orang lain. Hal ini terjadi karena otaknya mulai kesulitan dalam memproses ingatan dan mengenali wajah.

3. Perubahan pola tidur

Anda mungkin mulai melihat kucing Anda tidur lebih sering di siang hari dan gelisah pada malam hari. Pola tidur yang terbalik ini umum terjadi pada kucing tua yang mengalami gangguan kognitif. Ketika ritme tidurnya terganggu, mereka bisa tampak berjalan kesana-kemari atau menjerit di malam hari karena merasa bingung. Umumnya, kondisi ini membuat pemilik ikut terganggu karena kucing menjadi lebih aktif pada waktu yang tidak tepat.

Baca Juga  Bocoran Sosok dan Tabiat FN, Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

4. Kebiasaan buang air kecil atau besar menjadi tidak teratur

Kucing yang mengalami demensia terkadang lupa di mana letak kotak pasir atau tidak menyadari bahwa mereka ingin buang air. Akibatnya, mereka mungkin buang air di tempat-tempat yang tidak biasa, seperti lantai atau sofa. Meskipun masalah ini bisa juga disebabkan oleh kondisi medis lain seperti infeksi saluran kemih, perubahan tiba-tiba dalam perilaku.toileting masih perlu diwaspadai. Pastikan kamu tidak langsung marah kepada kucingmu, karena mereka melakukan hal itu tanpa sengaja.

5. Terlihat kebingungan atau tersesat di dalam rumah sendiri

Salah satu tanda paling jelas dari penyakit demensia adalah ketidakmampuan untuk berorientasi. Kucing bisa tiba-tiba kehilangan arah di dalam rumah, menatap dinding tanpa tujuan, atau terjebak di balik perabot rumah tangga. Terkadang mereka berdiri di depan pintu yang salah, seolah lupa bagaimana cara keluar. Gejala ini muncul karena bagian otak yang bertugas mengatur orientasi ruang mulai mengalami penurunan fungsi, sehingga membuat mereka kesulitan mengenali lingkungan yang sebelumnya sangat dikenal.

6. Aktivitas berkurang drastis

Kucing yang sebelumnya penuh energi mungkin terlihat kurang tertarik bermain atau menghindari eksplorasi lingkungan. Mereka juga bisa jarang merawat diri, seperti tidak lagi menjilat bulu secara rutin. Keadaan ini bukan hanya tanda penuaan alami, tetapi bisa menunjukkan bahwa otak mereka mulai kehilangan motivasi dan kemampuan koordinasi motorik halus. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan kulit dan bulu mereka.

7. Terlihat lebih khawatir tanpa alasan yang jelas

Kucing yang sudah tua sering kali terlihat gelisah dalam situasi yang sebelumnya tidak menimbulkan masalah. Mereka bisa tiba-tiba bersembunyi, takut terhadap suara keras, atau memilih untuk duduk di tempat yang tinggi. Rasa cemas ini muncul karena otak mereka kesulitan membedakan antara hal yang berbahaya dan yang aman. Beberapa ahli hewan mengatakan, lingkungan yang tenang dan stabil dapat membantu mengurangi rasa stres pada kucing yang mengalami gangguan kognitif.

Baca Juga  Siapa Dua Pemain yang Cetak Gol Jepang dalam Kemenangan 2-1 Lawan Jerman di Piala Dunia 2022?

8. Kesulitan dalam mempelajari sesuatu yang baru

Kucing yang mengalami demensia sering mengalami kesulitan dalam mempelajari hal-hal baru atau bahkan lupa dengan kebiasaan sebelumnya. Mereka mungkin lupa di mana letak mangkuk makan, kesulitan menemukan jalan kelitter box,atau tidak merespons panggilan namanya. Penurunan kemampuan belajar ini menunjukkan bahwa bagian otak yang mengontrol memori jangka pendek mulai melemah. Dibutuhkan kesabaran lebih dalam merawat kucing seperti ini, terutama ketika kamu berusaha memperkenalkan kebiasaan baru.

Merawat kucing dengan demensia

Sayangnya, saat ini belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan demensia pada kucing. Namun, kamu dapat membantu memperlambat penurunan kondisinya dengan beberapa metode sederhana. Contohnya, berikan stimulasi mental melalui mainan interaktif, permainan pencarian makanan, atau hanya sekadar mengajaknya bermain ringan.

Pada kucing yang mengalami kondisi ringan, metode ini dapat membantu mempertahankan fungsi otak lebih lama. Namun, bila gejala sudah parah, terlalu banyak perubahan justru dapat membuat mereka semakin bingung. Selain itu, konsultasikan dengan dokter hewan mengenai suplemen yang cocok untuk kucing. Beberapa produk yang mengandung antioksidan dan asam lemak sehat diyakini mampu mendukung kesehatan otak, tetapi pastikan hanya menggunakan produk yang benar-benar aman bagi kucing.

Tidak ada obat untuk demensia pada kucing, tetapi kondisinya bisa dikendalikan dengan perhatian dan kasih sayang yang tepat. Dengan mengenali gejalanya sejak awal, kamu dapat membantu kucingmu merasa nyaman dan bahagia saat ia menua. Merawat kucing yang mengalami kebingungan memang memerlukan kesabaran lebih, tetapi mereka tetap sama seperti dulu, hanya butuh sedikit tambahan cinta dan pemahaman darimu!

Berita Terkait

Kenaikan Gaji Pensiun PNS Tahun 2024, Taspen Bantah Info November 2025
Ban Lebih Lebar: Manfaat dan Risikonya
Jawa Timur Juara Nusantaraya di ICCF 2025, Buktikan Kepemimpinan Ekonomi Kreatif Nasional
Kasus Perundungan di Sekolah yang Berujung Bencana
4 Teh Pemecah Kolesterol
Jika Tidak Bisa Lakukan 8 Hal Ini, Anda Mungkin Tua Lebih Cepat, Kata Psikologi
Lava Agni 4 Dikabarkan Punya Pengisian Cepat 45W, Kompetitor Harus Waspada!
Tuntutan Hukum Mengancam OpenAI Akibat ChatGPT

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 07:27 WIB

Samsat Cimareme Kian Ramah, Petugas Samsat Dampingi Warga Urus Administrasi Kendaraan

Rabu, 17 Desember 2025 - 06:54 WIB

Samsat Cimareme Sampaikan Kepada Wajib Pajak Pentingnya Kepatuhan Membayar Pajak Kendaraan Bermotor

Selasa, 16 Desember 2025 - 07:37 WIB

Polantas Menyapa Hadir Di Samsat Cimareme, Padalarang Sosialisasikan Pelayanan Ramah, Responsif, dan Transparan

Senin, 15 Desember 2025 - 06:25 WIB

Polantas Menyapa di Samsat Cimahi, Tingkatkan Edukasi dan Transparansi Pajak Kendaraan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 08:38 WIB

Panduan Langsung Satlantas Polres Cimahi di Samsat Cimareme untuk Warga, Urus STNK Tanpa Perlu Calo

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:44 WIB

Kabar Terakhir Rani Juliani Pasca Kasus Antasari Azhar, Hilang Misterius, Rumah Rata dengan Tanah

Rabu, 10 Desember 2025 - 15:43 WIB

Pemain Bintang Voli Timnas Indonesia Tak Hadir di SEA Games 2025 Thailand

Rabu, 10 Desember 2025 - 14:13 WIB

5 Zodiak dengan Energi Positif yang Membuka Pintu Keberhasilan

Berita Terbaru