Ringkasan Berita:
- Prabowo melindungi dan memuji Jokowi dengan menyebutkan bahwa ia tidak memiliki ambisi apa pun saat memimpin pemerintahan sebelumnya.
- Prabowo mengatakan hal yang sama dalam pidatinya pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Presiden, Jakarta, 5 Mei 2025.
AdinJavaIsu bahwa Presiden Prabowo Subianto berada di bawah pengaruh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tampaknya benar-benar ingin ia hentikan.
Sejak awal tahun 2025, Prabowo tercatat tiga kali secara terbuka menolak persepsi tersebut dalam berbagai kesempatan resmi.
Dalam tiga agenda berbeda yang dijalani hanya dalam beberapa bulan pertama masa pemerintahannya, Prabowo menegaskan bahwa ia memimpin dengan penuh kemandirian, bukan sebagai perpanjangan tangan siapa pun.
Pernyataannya menjadi tanda kuat bahwa dia ingin menegaskan batas jelas antara dukungan politik dan kemandirian kepemimpinan.
HUT Gerindra, Februari
Pertama kali Prabowo menyangkal bahwa dirinya di bawah kendali Jokowi saat hadir dalam perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Pada awalnya, Prabowo mengapresiasi dan memuji Jokowi dengan menyebut bahwa ia tidak memiliki ambisi apa pun saat memimpin pemerintahan sebelumnya.
“Pak Jokowi, saya yakin tidak memiliki niat untuk membuat hal ini dan itu. Saya mengenalnya selama lima tahun dalam kabinet. Saya menjadi saksi. kepemimpinannya hanya demi rakyat Indonesia,” ujar Prabowo dalam pidatonya.
Kemudian, Prabowo menyampaikan, banyak pihak yang mengatakan dirinya di bawah kendali Jokowi.
“Tapi dikatakan saya di bawah kendali Pak Jokowi, tidak jelas,” kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menyangkal pernyataan tersebut sambil menegaskan bahwa sejak lama ia menginginkan Indonesia menjadi negara yang kuat.
“Sumpahku. Sama seperti senior-seniorku di sana. Tidak ada yang ingin kekuasaan demi kehebatan kita sendiri,” katanya.
Sidang kabinet, Mei
Tiga bulan kemudian, Prabowo menyampaikan hal yang sama dalam pidatonya pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Presiden, Jakarta, 5 Mei 2025.
Prabowo secara tegas menyangkal berita yang menggambarkannya sebagai alat yang diatur oleh Jokowi.
“Saya diberi tahu, apa itu, presiden boneka. Saya diatur oleh Pak Jokowi, seakan-akan Pak Jokowi setiap malam menelepon saya, saya menyatakan bahwa hal itu tidak benar,” tegas Prabowo.
Prabowo mengakui, ia sering berdiskusi dengan Jokowi guna meminta pendapat dan masukan terkait pengalaman 10 tahun memimpin Indonesia.
Namun, tidak hanya Jokowi. Komunikasi serupa juga dilakukan Prabowo dengan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.
Prabowo menganggap pertemuan dengan para mantan presiden bukanlah sesuatu yang perlu diperhatikan secara berlebihan.
“Saya menghadap beliau tidak ada masalah, saya menghadap Pak SBY tidak ada masalah, saya menghadap Ibu Mega tidak ada masalah. Jika memungkinkan, saya ingin menghadap Gus Dur, jika bisa. Menghadap Pak Harto, menghadap Bung Karno jika memungkinkan,” tambahnya.
Di Cilegon, November
Baru-baru ini, tepatnya pada 6 November 2025, Prabowo kembali menyampaikan pendapat yang sama, yaitu menyangkal tuduhan bahwa dirinya takut dan masih di bawah kendali Jokowi.
Menurut Prabowo, hubungan antaranya dengan Jokowi berjalan dengan lancar.
“Saya bukan Prabowo yang takut pada Jokowi, Prabowo masih di bawah kendali Jokowi, tidak ada seperti itu,” ujar Prabowo saat meresmikan pabrik PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025).
Kepala Negara mengatakan, Jokowi tidak pernah menyampaikan apa pun kepadanya.
Ia juga meragukan, mengapa harus takut pada Jokowi meskipun keduanya memiliki hubungan yang baik.
“Pak Jokowi tidak pernah menyuruh saya apa-apa, ya saya harus mengatakan yang sebenarnya. Pak Prabowo takut kepada Pak Jokowi, itu tidak benar. Untuk apa saya takut kepadanya? Saya merasa dekat dengan beliau, jadi mengapa harus takut, bukan?” kata Prabowo.
Partai politik koalisi meminta agar tidak dibesar-besarkan
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, yakin bahwa Presiden Prabowo tidak berada di bawah pengaruh Jokowi.
Menurutnya, Prabowo menjalankan tugas dan wewenangnya sebagai kepala negara sesuai dengan mandat konstitusi tanpa terpengaruh oleh Jokowi.
“Jika memang hal ini terkait langsung dengan isu bahwa kemudian Bapak Presiden Prabowo di bawah kendali Presiden sebelumnya, Bapak Jokowi, saya rasa itu tidak benar,” ujar Wakil Ketua Umum PAN, Eddy Soeparno, di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Menurut Eddy, posisi presiden memungkinkan seorang pemimpin negara bertindak secara mandiri dalam menjalankan pemerintahan.
Anggota partai PAN tersebut menganggap tidak benar jika ada pihak yang mengira setiap tindakan dan kebijakan Prabowo diambil karena pengaruh Jokowi.






