AdinJava— Berita Terkini! Persebaya Surabaya dipastikan tidak akan didampingi pemain gelandang serang Francisco Israel Rivera Davalos dalam pertandingan sengit melawan Arema FC di pekan ke-13 Super League 2025/2026. Rivera harus menjalani hukuman larangan bermain setelah menerima kartu merah dalam laga Persik Kediri vs Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Joko Samudro, Jumat (7/11/2025).
Kartu merah itu menjadi pukulan telak bagi Persebaya Surabaya karena Rivera memainkan peran krusial dalam strategi serangan tim. Kehadirannya selama ini sering memberikan variasi dan tekanan dari lini tengah yang menjadi kekuatan Green Force.
Pertandingan berjalan sengit sejak awal babak pertama, di mana kedua tim saling menciptakan peluang. Persebaya Surabaya beberapa kali berusaha menggempur melalui Paulo Domingos Gali Da Costa Freitas dan Bruno Moreira Soares, tetapi finishing belum membuahkan hasil. Persik Kediri juga tidak ketinggalan dan memberikan ancaman melalui Khurshidbek Mukhtorov serta Jose Enrique Rodriguez.
Namun babak pertama tetap berakhir tanpa mencatatkan gol, menunjukkan pertandingan yang seimbang antara dua tim asal Jawa Timur yang sama-sama enggan kalah. Memasuki babak kedua, tingkat ketegangan pertandingan meningkat dengan ritme permainan yang lebih terbuka. Kedua tim tampil lebih agresif dalam upaya memecahkan kebuntuan dan berusaha menguasai alur permainan.
Persebaya Surabaya akhirnya berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-53 berkat aksi Arief Catur Pamungkas. Ia mencetak gol setelah memanfaatkan peluang yang sebelumnya diciptakan melalui serangan yang matang, menjadi gol penting dalam bangkitnya tim tamu. Persik Kediri langsung merespons dengan cepat dan tidak membiarkan Persebaya Surabaya merasa nyaman dalam memimpin pertandingan.
Hanya sepuluh menit kemudian, Jose Enrique Rodriguez berhasil mencetak gol penyama kedudukan menjadi 1-1 dengan tendangan yang tepat sasaran sehingga Andhika Ramadhani tidak bisa melakukan apa-apa. Pertandingan terus berlangsung dengan intensitas tinggi setelah skor kembali seimbang. Kedua tim saling bertukar serangan, menghasilkan tekanan dan pertarungan fisik yang sering terjadi.
Situasi berubah pada menit ke-75 saat Francisco Rivera menerima kartu merah dari wasit. Keputusan ini memaksa Persebaya Surabaya bermain dengan hanya sepuluh pemain hingga akhir pertandingan. Kartu merah ini tidak hanya membuat Persebaya kesulitan menghadapi serangan Persik di menit akhir, tetapi juga menimbulkan dampak yang lebih besar bagi tim.
Rivera dipastikan tidak bisa tampil dalam laga derbi yang penuh gengsi melawan Arema FC pada pekan ke-13 berikutnya. Laga derby Persebaya Surabaya melawan Arema FC selalu diisi dengan tensi tinggi, emosi, dan rasa bangga bagi kedua suporter. Kehilangan Rivera memaksa pelatih Persebaya Surabaya untuk mencari alternatif terbaik dalam komposisi lini tengah.
Rivera selama ini diakui sebagai penggerak permainan yang membantu peralihan dari tengah ke lini depan. Sifat agresifnya serta kemampuan membaca ruang membuatnya menjadi bagian penting dalam mengalirkan serangan. Ketidakhadiran Rivera memberi kesempatan kepada pemain lain untuk menunjukkan kemampuan mereka. Namun, tentu saja kehilangan pemain dengan kualitas dan dampak seperti itu tidak mudah digantikan begitu saja dalam pertandingan sebesar derby Jawa Timur.
Di sisi lain, hasil imbang 1-1 antara Persik Kediri dan Persebaya Surabaya belum sepenuhnya selesai. Kemampuan menyelesaikan peluang dan ketenangan di situasi penting masih perlu ditingkatkan sebelum menghadapi Arema FC. Pertandingan ini juga menunjukkan betapa sengitnya persaingan di Super League 2025/2026, khususnya bagi klub-klub dari Jawa Timur.
Setiap pertandingan bukan hanya tentang tiga poin, tetapi juga berkaitan dengan martabat dan identitas di mata masyarakat sepak bola Indonesia. Kini fokus publik tertuju pada bagaimana Persebaya Surabaya menghadapi kehilangan Rivera dalam pertandingan berikutnya. Segala persiapan, pergantian pemain, serta strategi akan menjadi kunci menghadapi salah satu laga terpenting musim ini.
Laga melawan Arema FC diprediksi tetap berlangsung sengit dan penuh tekanan, terlepas dari siapa saja pemain yang turun. Persebaya Surabaya diharapkan tampil terbaik untuk menjaga martabat dan kepercayaan para pendukung setia mereka. Di sisi lain, Rivera harus absen dan menerima hukuman disiplin akibat kartu merah yang ia terima.
Keadaan ini menjadi pelajaran sekaligus peringatan bagi seluruh tim agar tetap mengendalikan emosi pada saat-saat penting. Pertandingan besar menantikan Green Force, dan perhatian publik kini sedang menantikan bagaimana babak baru persaingan klasik Jawa Timur akan berlangsung.
Persebaya Surabaya perlu segera bertindak, memperkuat semangat, serta memanfaatkan setiap kesempatan yang muncul di bawah tekanan berat.






