Dibalik Bandara Ilegal Morowali, Makar Terhadap Negara Bisa Terjadi

- Penulis

Senin, 1 Desember 2025 - 22:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Podcast Bambang Widjojanto/tujuhmenit.com

Foto: Podcast Bambang Widjojanto/tujuhmenit.com

JAKARTA, tujuhmenit.com – Potensi makar terhadap Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa saja terjadi dibalik keberadaan Bandara ilegal Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah. Terlebih keberadaan Bandara itu tidak diketahui negara.

Hal ini mengemuka dalam podcast
di Channel-nya Bambang Widjojanto dengan judul “Menhan Amankan Bandara Morowali, Termul Malah Minta Menhan Dipecat”, Senin (1/12/2025).

“Jadi seolah-olah negara di dalam negara, di mana negara ini bisa melakukan teransaksi di luar kontrol dari negara. Itu semua hal yang dilakukan di situ kajahatan. Bahkan makar terhadap negara bisa terjadi di tempat itu,” kata Bambang yang akrab di sapa BW ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masih menurut BW, pihaknya menyangsikan keberadaan bandara tersebut tidak diketahui oleh negara. Padahal beroperasinya bandara tersebut diresmikan Presiden Jokowi. Artinya, negara mengetahui keberadaan bandara ini.

“Kalau bandara itu tidak diketahui itu kan diresmikan Jokowi. Kalau tidak diketahui, itu pernyataan melindungi Jokowi,” katanya.

BW melihat seakan banyak yang ditutupi dengan beroperasinya bandara yang memang memiliki sifat tertutup ini. Dan hal ini bertentangan dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan.

“Ada tiga hal yang wajib di penuhi, satu setiap bandara wajib mempunyai izin operasi, dua harus ada pengawasan dari otoritas penerbangan sipil, tiga seluruh proses pengoperasian harus dilakukan dengan sertifikasi dan pengawasan,” katanya.

Berdasar aturan tersebut BW menegaskan, artinya Kepala Negara membiarkan suatu bandara yang diresmikannya melanggar undang undang yang dibuat oleh negara.

“Kejahatan yang muncul di setiap proses penerbangan itu dilegitimasi. Misalnya siapa yang menjamin tidak ada drugs di situ, tidak ada senjata di situ, tidak ada TPPO di situ,” katanya.

Baca Juga  Roy Suryo Anggap Penetapan Tersangkanya sebagai Kriminalisasi Peneliti Dokumen Publik, Sebut Bisa Jadi Preseden Buruk

Kasus ini mulai menjadi perhatian berbagi pihak setelah munculnya pemberitaan Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin, marah besar dengan adanya bandara IMIP yang keberadaanya di luar kendali dan sifatnya tertutup. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah Menhan tidak diberikan informasi yang cukup tentang keberasaan Bandara tersebut.

“Nah kalau Beliau tidak diberikan informasi yang cukup, berarti ada yang insubordinasi dong terhadap dia. Dan apakah insubordinasi pada Menhan ini juga dilakukan pada Pak Prabowo sebagai Presiden?” katanya.

Persoalan Bandara ini sudah berlangsung cukup lama dan sudah banyak hal yang terjadi. Bahkan tercatat sebanyak 153 ribu penerbangan yang sudah dilakukan. Bayangkan saja dengan jumlah penerbangan mencapai ribuan tersebut, sudah berapa banyak negara dirugikan.

“Kita ini bukan hanya kecolongan, kita ini sedang dirampok secara diam-diam, dengan sengaja, dan diketahui sebagian oleh orang-orang tertentu,” katanya.

Menyingung masalah ini timbul dikarenakan gagalnya peran intelijen? BW mengatakan hal itu bisa saja dikatakan kegagalan intelijen dalam menjaga kedaulatan negara.

“Kalau dibilang kegagalan intelijen bisa, cuman kemudian dalam percakapan lainnya, yang saya denger, mereka menganggap ini apakah kegagalan atau ini permainan intelijen. Kan jadi mengerikan?” katanya.

Kemudian BW menyebutkan ada lima upaya yang harus dilakukan Pemerintah dalam menangani kasus besar ini. Pertama penghentian Operasi Bandara IMIP, kedua pembekuan izin, ketiga pencabutan izin, keempat penutupan lapangan terbang. Dan yang terakhir, melakukan investigasi secara menyeluruh.

“Yang lebih penting lagi siapa sebenarnya para pemain di situ. Karena kalo ini tidak dibongkar, white callor crime ini penyakit, ini penyakit bener,” tegasnya.***

Berita Terkait

Adi Mula Nakaleu: Rakercab Gerindra Perkuat Sinergi Antara Parpol dengan Pemerintah
546 Sertipikat Hasil Konsolidasi Tanah di Jawa Tengah, Diserahkan Menteri Nusron ke Permukiman Warga Makin Bernilai dan Terjamin
Pascabencana Banjir, Tata Ruang di Sumatera Akan Dievaluasi Menteri Nusron
Menteri Nusron Sebut Generasi Muda Terdidik adalah Motor Penggerak Dunia
Cek Keabsahan Sertipikat Elektronik Lebih Mudah Tinggal Scan Barcode
Percepat Distribusi, Sjafrie Perintahkan Kirim Bantuan Via Udara
Betulkah Polemik PBNU Dipicu Persoalan Pengelolaan Kosensi Tambang? 
Bantuan Tak Kunjung Datang! Korban Bencana Jarah Swalayan dan Minimarket
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 07:27 WIB

Samsat Cimareme Kian Ramah, Petugas Samsat Dampingi Warga Urus Administrasi Kendaraan

Rabu, 17 Desember 2025 - 06:54 WIB

Samsat Cimareme Sampaikan Kepada Wajib Pajak Pentingnya Kepatuhan Membayar Pajak Kendaraan Bermotor

Selasa, 16 Desember 2025 - 07:37 WIB

Polantas Menyapa Hadir Di Samsat Cimareme, Padalarang Sosialisasikan Pelayanan Ramah, Responsif, dan Transparan

Senin, 15 Desember 2025 - 06:25 WIB

Polantas Menyapa di Samsat Cimahi, Tingkatkan Edukasi dan Transparansi Pajak Kendaraan

Sabtu, 13 Desember 2025 - 08:38 WIB

Panduan Langsung Satlantas Polres Cimahi di Samsat Cimareme untuk Warga, Urus STNK Tanpa Perlu Calo

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:44 WIB

Kabar Terakhir Rani Juliani Pasca Kasus Antasari Azhar, Hilang Misterius, Rumah Rata dengan Tanah

Rabu, 10 Desember 2025 - 15:43 WIB

Pemain Bintang Voli Timnas Indonesia Tak Hadir di SEA Games 2025 Thailand

Rabu, 10 Desember 2025 - 14:13 WIB

5 Zodiak dengan Energi Positif yang Membuka Pintu Keberhasilan

Berita Terbaru