Koperasi Merah Putih Pulogedang Jombang: Penggerak Ekonomi Lokal dengan Fokus Supplier, Bukan Pesaing

- Penulis

Minggu, 23 November 2025 - 06:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ringkasan Berita:

  • Koperasi Petani (Kopdes) Merah Putih berdiri secara resmi di Desa Pulogedang, Kecamatan Tembelang, Jombang, pada 5 Mei 2025 dan menjadi motor penggerak perekonomian setempat.
  • Strategi utama Kopdes adalah menjadi pemasok bagi toko-toko kecil agar tidak bersaing langsung dengan warga, sehingga harga kebutuhan pokok lebih terjangkau dan usaha kecil tetap bertahan.
  • Tantangan utama yang dihadapi koperasi adalah keterbatasan dana, tetapi semangat kerja sama dan partisipasi pemuda desa dalam pemasaran barang membantu memperkuat arus ekonomi.

 

Jurnalis AdinJava, Anggit Puji Widodo

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

AdinJava, JOMBANG– Di sudut kecil Desa Pulogedang, Kecamatan Tembelang, tanda-tanda pertumbuhan ekonomi mulai terlihat. Sejak berdirinya Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, roda bisnis masyarakat semakin berjalan lebih cepat.

Bukan dengan tindakan besar, tetapi melalui langkah-langkah kecil yang jelas, seperti menyediakan bahan pokok, pupuk, dan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat sekitar.

Pagi hari itu, di teras Balai Desa Pulogedang, Kepala Desa Eko Arianto dengan antusias menceritakan kisah berdirinya koperasi yang kini menjadi kebanggaan desanya.

“Awalnya bermula dari semangat kemandirian. Kami berharap desa ini memiliki badan usaha yang benar-benar dikelola oleh masyarakat sendiri dan mampu bekerja sama dengan program nasional, khususnya Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pemberdayaan ekonomi rakyat,” katanya saat dikonfirmasi di kantornya pada Senin (27/10/2025).

Koperasi Merah Putih secara resmi terdaftar di Administrasi Hukum Umum (AHU) pada tanggal 5 Mei 2025. Legalitas tambahan seperti NIK Koperasi, NIB, dan KBLI segera menyusul, memperluas peluang usaha di berbagai bidang mulai dari perdagangan kebutuhan pokok, alat kesehatan, distribusi gas elpiji, hingga pupuk pertanian.

Namun, yang membuatnya menonjol bukan hanya karena memiliki izin usaha yang lengkap, tetapi juga karena metode kerja mereka yang didasarkan pada kerja sama.

Baca Juga  Tottenham Hotspur vs Manchester United: Performa Buruk Spurs di Kandang

Eko menjelaskan bahwa Kopdes tidak berdiri secara mandiri. Mereka bekerja sama dengan BUMDes dan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) untuk saling mendukung.

“BUMDes memiliki toko ritel, sementara Kopdes berperan sebagai pemasok. Jadi, mereka tidak saling mengancam, justru saling memperkuat,” katanya melanjutkan.

Kolaborasi tersebut juga melibatkan bidang pertanian, seperti penyediaan pupuk dan penanaman jagung bersama dengan kelompok tani setempat.

Salah satu contoh nyata kerja sama terjadi ketika BUMDes membutuhkan beras. Karena belum mampu bekerja sama langsung dengan Bulog, Kopdes mengambil alih peran tersebut. Dana pembelian beras berasal dari BUMDes, sedangkan proses pengadaannya dilakukan oleh koperasi.

“Intinya, semua bergerak berdasarkan kesepahaman yang jelas agar tidak terjadi tumpang tindih,” tambah Eko.

Fokus pada Peran sebagai Pemasok, Bukan sebagai Kompetitor

Di sisi lain, Ivan Nurdianto, Ketua Koperasi Merah Putih Desa Pulogedang, Kecamatan Tembelang, Jombang memilih pendekatan yang agak berbeda dibanding koperasi pada umumnya. Alih-alih membuka toko ritel sendiri, Kopdes justru menitikberatkan diri sebagai pemasok utama (supplier) bagi toko-toko kecil di desa.

“Jika kami membuka toko, nanti akan bersaing dengan warga setempat. Lebih baik kami hanya menyediakan barangnya saja,” ujar Ivan.

Tindakan ini telah terbukti efisien. Melalui sistem grosir, toko kecil dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah. Akibatnya, harga di tingkat pengguna akhir juga lebih terjangkau tanpa menghancurkan bisnis lokal.

“Tujuannya sederhana, agar semua bisa berjalan bersama. Kami untung, toko kecil tetap bertahan, masyarakat juga puas,” kata Ivan melanjutkan.

Asal mula ide tersebut berasal dari toko ritel yang dimiliki oleh BUMDes Pulogedang yang telah lebih dahulu berdiri. Dari sana, muncul gagasan untuk menjadikan koperasi sebagai mitra bisnis yang saling melengkapi.

Baca Juga  Pemain Persebaya Absen Usai Dapat Kartu Merah Lawan Arema FC

Kini, mereka telah bermitra dengan Dapur MBG dan Dapur Gizi dalam menyediakan bahan-bahan seperti beras, sayuran, buah-buahan, telur, hingga minyak goreng setiap hari.

Tantangan Dana dan Semangat Pemuda

Meski telah mulai beroperasi dengan lebih stabil, Ivan tidak menyangkal bahwa tantangan terbesar yang dihadapi koperasi saat ini adalah masalah modal.

“Model bisnis koperasi memerlukan perputaran dana yang cepat. Jika modal terbatas, tentu sedikit terhambat. Namun kami tetap percaya diri,” katanya.

Untuk mengatasi kendala tersebut, Kopdes melibatkan pemuda desa dalam kegiatan ekonomi koperasi. Pemuda diberikan kesempatan untuk menjual produk, baik secara langsung kepada masyarakat maupun secara online.

“Mereka mampu menjual air minum, minyak goreng, telur, sepatu, hingga kue kering. Sambil belajar mengelola bisnis,” ujar Ivan.

Kini, meskipun baru berdiri seumur jagung, Koperasi Merah Putih Pulogedang telah memberikan manfaat. Perputaran ekonomi lokal mulai terlihat, semangat gotong royong terasa nyata, dan harapan baru berkembang di kalangan warga.

“Yang utama bukanlah besarnya pendapatan, melainkan konsistensi dan manfaatnya bagi masyarakat,” tutur Ivan.

Dari Desa Pulogedang, Semangat Merah Putih Berkibar

Tindakan kecil mungkin terlihat biasa jika dilihat dari sudut pandang kota. Namun, bagi warga Desa Pulogedang, Koperasi Merah Putih merupakan lambang perekonomian yang bangkit, meskipun sederhana namun penuh makna.

Sebuah bukti bahwa kemandirian tidak hanya terletak pada modal yang besar, tetapi juga pada keberanian untuk memulai dan kemauan untuk bekerja sama.

Berita Terkait

Samsat Cimareme, Hadirkan Layanan Wajib Pajak Lebih Cepat dan Humanis
Bupati Ponorogo Jadi Tersangka Suap Jabatan dan Gratifikasi
Lagu Ulang Tahun Menggema di Stadion Manahan Meski Persis Solo Imbang
Hasil Liga Inggris: Kemenangan Arsenal Gagal di Markas Sunderland, Puncak Klasemen Terancam
Satlantas Polres Cimahi Sapa Pemohon di Samsat Cimahi
Peringkat Ketiga Piala Dunia U17: Peluang Timnas Indonesia Menipis
Klasemen MotoGP 2025: Bagnaia Kehilangan Keunggulan, Acosta Ancam Perburuan Juara
Polantas Menyapa Tingkatkan Kenyamanan Pelayanan Yang Efektif di Samsat Cimahi

Berita Terkait

Minggu, 30 November 2025 - 14:14 WIB

Prediksi Skor, H2H, dan Susunan Pemain Bologna vs Napoli di Serie A

Minggu, 30 November 2025 - 12:44 WIB

Heboh 3I/ATLAS, Ini Fakta ‘Alien’ Menurut Sains dan Ulama

Minggu, 30 November 2025 - 10:28 WIB

Dari Saluran Air Jadi Berkah: Warga Belajar dari Aliran Air

Minggu, 30 November 2025 - 06:43 WIB

Viral, Pemain Persib Kena Tilang Polisi Malaysia, Terkejut Tahu Robi Darwis Prajurit TNI

Minggu, 30 November 2025 - 05:58 WIB

Usaha Daffa Wardhana Membuat Hadiah Ultah Ariel Tatum, Hasilnya Menakjubkan dan Disukai Banyak Orang

Minggu, 30 November 2025 - 05:13 WIB

7 Trik Pintar Menggunakan AI ala Ahli Keuangan

Minggu, 30 November 2025 - 01:27 WIB

Susunan Upacara Hari Pahlawan 10 November 2025: Panduan Lengkap PDF dan Aturan Baju Profesi

Minggu, 30 November 2025 - 00:42 WIB

Update Terbaru: Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Sudah Sadar, KPAI Siap Bantu

Berita Terbaru